Meng(di)kontrol Social Media



Beberapa tahun ini, rasanya sudah banyak orang yang berpuasa social media. Salah satu alasan yang menjadi penyebabnya menurut kebanyakan orang adalah karena kondisinya yang sudah toxic. Instagram yang bisa membawa insecurites, FB yang dipenuhi hoax dan begitu mudah dishare tanpa disaring, dan berbagai social media dengan segala keruwetannya.

saya juga beberapa kali mengalami keadaan demikian, khususnya untuk Instagram. itulah mengapa hingga saat ini saya mempunyai dua akun instagram untuk keperluan pribadi. Namun akhir-akhir ini saya sedikit terpikir, jika kondisi sosial media yang tidak saya inginkan, mengapa saya yang harus menjauh. Dari situlah saya berusaha untuk membuat feed dan timeline instagram saya lebih sehat. Me-mute orang-orang yang sekiranya bisa mengganggu mental dan mood saya, dan memulai memfollow akun dengan insight yang positif. Di berbagai social media kita disediakan fitur untuk memfilter apa yang kita mau lihat, meskipun sedikit melelahkan tapi untuk merapikan apa yang harus kita konsumsi setiap harinya rasanya akan worth it to try. 

Oh iya, selain bersih-bersih tadi. Saya juga berusaha mencoba untuk menyediakan konten seperti apa yang saya inginkan. Harapannya orang-orang dengan minat sama akan mendekat dan orang disekitar saya bisa terinformasi bahwa masih banyak akun dan konten bermanfaat di luar sana selain konten yang kurang mendidik yang tiap harinya kita dicekoki oleh orang "so called influencer". Semoga penulisan kontennya selalu konsisten dan tidak berakhir menjadi draft >_<

Komentar

Postingan Populer