Menjadi Biasa Saja itu Tak Mengapa

 

Tulisan ini saya buat karena kicaun dari akun twitter Kenzo Sasageyo dengan username pamangoberbebek

Tentang Hiroshi Nohara - Ayah dari karakter kartun Sinchan - yang bekerja sebagai karyawan swasta dan memiliki cicilan rumah 32 tahun. Ayah Sinchan ini kurang lebih menggambarkan banyak potret kehidupan masyarakat Indonesia kini, ya meskipun tidak sampai 32 tahun juga. 

Semenjak duduk di bangku SMK, permulaan saya mendapat pandangan bagaimana kehidupan normal pada  umumnya. Saya cuma punya mimpi bekerja sebagai karyawan swasta, Senin hingga Jumat agar memiliki waktu istirahat yang baik lalu memiliki pasangan yang paling tidak memiliki jadwal libur serupa dengan saya. Menjalani hari tua bersama, sesederhana itu.

Dulu ketika sekolah mungkin saya sedikit ambisius, ingin mengejar ABC, pengen coba DEF tetapi setelah menjalani dunia kerja, saya hanya ingin hidup biasa saja rasanya. Menjalani rutinitas sebagai pekerja di hari Senin hingga Jumat lalu berisitirahat dan bersosialisasi di akhir pekan. 

Saya pernah mendengar tentang kisah Ikan Salmon dan Hiu kecil. Bagaimana hiu kecil memaksa ikan salmon terus bergerak agar tidak mati di dalam perjalanan menuju daratan. Kisah ini katanya menggambarkan ketika diam dan terjebak di zona nyaman, kita akan mati. Sedangkan ketika kita bergerak dan mencari tantangan kita akan hidup.

Sesaat saya mengalami kebingungan tujuan hidup, emang bener ya kita harus selalu keluar zona nyaman? tapi kenapa banyak orang malah mendambakan pekerjaan impian yang tentu saja menawarkan kenyamanan? Apa sih yang sebenarnya kita cari?

Pada akhirnya, untuk sekarang saya akan yang bertahan di zona nyaman yang sudah saya usahakan beberapa tahun lalu. Karena tidak mengapa menjalani hidup dengan biasa saja bukan?

 

Sumber gambar : di sini

Komentar

Postingan Populer