Setiap Diri Memiliki Jalan Karir Masing-masing

Ini perjalanan singkat karir saya yang masih berumur jagung. Sepertinya masih layak dikatakan Freshgraduate karena lulusan tahun ini belum diwisuda.

Setahun lalu, masa dimana saya dan teman-temanku masih menunggu jadwal wisuda. Most of us sudah memiliki pekerjaan. Pekerjaan pertama untuk kami sang freshgraduate. Sebelum sidang pun sebenarnya saya sudah ditawari oleh salah satu dosen untuk bekerja disebuah perusahaan tambang. Namun, karena kondisi saya belum selesai akhirnya posisi tersebut ditawarkan untuk teman saya. Hari itu sebenarnya cukup kaget sekaligus bangga, tapi di satu pihak saya juga merasa menyesal karena tidak menyelesaikan tugas akhir sesegera mungkin.

Hampir sebulan teman saya bekerja dan dihari itu saya melewati sidang tugas akhir, bersama dosen penguji dan pembimbing. Saya cukup bersyukur sidang itu berjalan lancar, ditambah lagi dengan kehadiran teman-teman saya dengan kejutan mereka yang luar biasa. Terima kasih teman-teman Roma-ku.

Sebulan setelah sidang saya menyelesaikan tahap revisi dan mendapatkan raport semester akhir. Karena waktu itu saya belum mendapatkan Surat Keterangan Lulus dari kampus, saya akhirnya menggunakan ijazah SMK dan raport dari kampus untuk melamar pekerjaan. Tepat sebulan pula saya akhirnya bekerja di salah satu distributor sparepart laptop. Bukan perusahaan, tapi cukup besar karena sudah memiliki sekitar 10 cabang di Indonesia.

Empat bulan di tempat kerja pertama saya dipindahkan ke cabang baru, tetapi masih di kota yang sama. Empat bulan kemudian di cabang baru akhirnya saya memutuskan untuk resign. Rasanya menyenangkan, sedih dan bangga. Bergabung bersama mereka selama 8 bulan adalah salah satu perjalanan hidup yang baik dari Tuhan. Saya - sang freshgraduate yang sering mereka bimbing dengan baik. Senang sekali rasanya diperlakukan sebagai adik termuda. Berasa mendapat banyak kakak-kakak baru.

Malam itu, perayaan 1 tahun cabang makassar juga acara makan-makan terakhir saya bersama mereka.

Tepat 1 Mei yang ditandai sebagai Hari Buruh Nasional, saya malah resmi menganggur. Meskipun mendapat banyak sekali pertentangan karena pilihan ini, tapi dari pilihan ini saya belajar kalau saya sedang bertumbuh. Ketika saya berani memutuskan sesuatu, itu artinya saya harus siap dengan segala konsekuensinya. Beberapa rekan menyarankan untuk mencari tempat baru sebelum resign, tetapi sepertinya keputusan ini yang terbaik menurut saya. Akhirnya saya benar-benar resign.




Komentar

Postingan Populer