Screen Hours Tanda Kegabutan?

Beberapa hari ini tersadar, screenhoursku sudah terlampau sangat tinggi di waktu weekend. Bisa mencapai 12-13 jam perhari, setengah dari hariku hanya bertatapan dengan layar telepon genggam. Perasaan unproductiv seakan mengetuk untuk berhenti berperilaku seperti ini. Apalagi beberapa kali menyadari satu-dua jam bisa kumanfaatkan untuk berkreasi di makanan atau sekedar bebersih ataupun kegiatan positif lainnya. Semuanya hanya bermula dari kekuatan besar untuk memulai.

Beberapa waktu lalu juga menyadari fenomena seorang tokoh yang tidak mengenali seorang aktor yang bahkan jika disebut namanya pasti orang akan tau. Rasanya termotivasi untuk menjadi seseorang yang less informasi akan hal-hal yang tidak bermanfaat dan menambah kekayaan informasi di otak untuk sesuatu yang lebih berguna. Menggunakan memori otak untuk menyimpan pengetahuan yang bermutu bukan hanya sekadar informasi selebritas atau hal-hal viral semata.

Menjadi less information untuk perihal yang tidak penting menjadikan kita bisa lebih fokus ke hal-hal yang lebih bermanfaat. Mengurangi konsumsi informasi unworthy dapat dimulai dari memilah-milah aplikasi dan sumber informasi yang akan digunakan di perangkat handphone.

Aplikasi sosial media memang dirancang agar penggunanya untuk selalu berlama-lama di aplikasi tersebut. Kita - para pengguna- akan terus disuguhkan konten-konten yang relevan dengan yang sering kita konsumsi. Konten yang hanya berdurasi 1-3 menit namun tanpa kita sadari, kita akan bertahan berjam-jam di aplikasi tersebut.

Saat ini, saya hanya ingin berfokus mengolah tubuh dan kebiasaan saya sehingga screen hour saya bisa konsisten di angka 3-5 jam saja perhari.


Sumber gambar : terlampir pada foto

Komentar

Postingan Populer