Falsafah Pancasila



1.       Jelaskan pengertian filsafat! Bagimanakah pandangan dari beberapa ahli?
Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia” (dari: philen = mencintai, philia = cinta, dan Sophia =kebijaksanaan) yang melahirkan kata Inggris “philoshopy”, atau kata Arab “falsafah”, dan biasanya diterjemahkan dengan “cinta kebijaksanaan”. Kebijaksanaan yang dimaksudkan adalah melakukan perbuatan atas dorongan kehendak yang baik berdasarkan putusan akal yang benar sesuai dengan rasa kemanusiaan. Jadi filsafah adalah mencintai perbuatan yang baik berdasarkan putusan akal yang sesuai dengan rasa kemanusiaan.
Menurut D.Runes, filsafat berarti ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan (BP-7, 1993:8)

2.       Terdapat beberapa aliran filsafat. Jelaskan!
a.       Aliran Materialisme
Aliran materialism mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan, termasuk makhluk hidup, manusia, ialah materi. Semua realitas itu ditentukan oleh materi (misalnya benda-ekonomi, makanan) dan terikat pada hukum alam, yaitu hukum sebab-akibat(hukum kausalitas) yang bersifat obyektif.
b.      Aliran Idealisme/Spiritualisme
Aliran idealisme atau spiritualisme mengajarkan bahwa idea tau spirit manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia. Subyek manusia sadar atas realitas dirinya dan kesemestaan, karena ada akal budi dan kesadaran rohani. Manusia yang tak sadar atau mati sama sekali tidak menyadari dirinya apalagi realitas semata. Jadi, hakikat dan kenyataan ialah akal budi (Ide dan spirit).
c.       Aliran Realisme
Aliran realisme menggambarkan bahwa kedua aliran di atas, materialisme dan idealism yang bertentangan itu, tidak sesuai dengan kenyataan (tidak realistis). Sesungguhnya, realitas kesemestaan, terutama kehidupan bukanlah benda (materi) semata-mata. Kehidupan, seperti tampak pada tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia, berkembang biak, kemudian tua, akhirnya mati.

3.       Jelaskan bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai wujud dari filosofis?
a.       Nilai Religius, nilai pada sila pertama yaitu mengenai kesucian Tuhan Yang Maha Esa,
b.      Nilai Spritual, Nilai pada sila kedua yaitu mengenai kemanusiaan (budi Pekerti),
c.       Nilai Vital, nilai pada sila ketiga, yaitu nilai mempertahankan hidup, cinta tanah air dan bangsa   dalam wujud persatuan,
d.      Nilai Kerohanian, Nilai pada sila keempat yaitu nilai kebenaran yang bersumber pada akal budi, yaitu kerakyatan dengan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat),
e.      Nilai Material, nilai pada sila kelima, yaitu mengenai benda-benda sebagai kesejahteraan dibidang material.

4.       Wawasan filsafat meliputi bidang ontology, epistemology, dan aksiologi. Jelaskan bidang-bidang filsafat tersebut!
a.       Bidang Ontology
Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang meyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia
a.       Bidang epistemologis
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.  Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia.
b.      Bidang Aksiologi
Aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau ilmu/teori. Menurut Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki:
1.      tingkah laku moral, yang berwujud etika,
2.      ekpresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan,
3.      sosio politik yang berwujud ideologi.
Kehidupan manusia sebagai makhluk subyak budaya, pencipta dan penegak nilai, berarti manusia secara sadar mancari memilih dan melaksanakan (menikmati) nilai. Jadi nilai merupakan fungsi rohani dan jasmani manusia. Dengan demikian, aksiologi  adalah cabang filsafat yang  menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika, ketuhanan dan agama.

5.       Nilai-nilai Pancasila mengandung hubungan hak dan kewajiban. Jelaskanlah!
Nilai-nilai Pancasila mengandung hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban atas hubungan tersebut, yaitu sebagai berikut.
a.       Hubungan Vertikal, dalam hubungan ini manusia memiliki kewajiban untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan hak yang diterima dari Tuhan YME adalah rahmat yang tak terhingga dari-Nya baik di dunia maupun di akhirat nanti.
b.      Hubungan Horizontal, dalam hubungan ini manusia memiliki kewajiban sosial seperti membayar pajak kepada negara sebagai kewajiban warga negara, sedangkan hak yang diterima adalah pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana sebagai kewajiban negara kepada warga negaranya.
c.       Hubungan Alamiah, dalam hubungan ini manusia memiliki kewajiban untuk melestarikan alam dan kekayaannya, sedangkan hak yang diterima oleh manusia adalah segala isi dan kekayaan alam yang tak terhingga banyaknya.

6.       Masalah pokok filsafati Pancasila bersumber kepada lima masalah keadilan. Jelaskanlah!
a.  Masalah pertama   :Apa negara itu ?
                                            Masalah ini dijawab dengan prinsip kebangsaan Indonesia.
b. Masalah kedua       :Bagaimana hubungan antarbangsa/antarnegara ?
                                            Masalah ini dijawab dengan prinsip perikemanusiaan.
c.  Masalah ketiga        : Siapakah sumber dan pemegang kekuasaan negara ?
                                             Masalah ini dijawab dengan prinsip demokrasi.
d. Masalah keempat : Apa tujuan negara ?
                                             Masalah ini dijawab dengan prinsip negara kesejahteraan.
e.   Masalah kelima       : Bagaimana hubungan antaragama dalam negara ?
                                        Masalah ini dijawab dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa.

Komentar

Postingan Populer